Hidup itu seperti roda yang berputar
kadang kala manusia berada diatas sebuah pencapaian hidup tetapi tak kadang
pula seorang manusia berada dibawah dan bukan berarti ketika manusia itu sedang
berada dibawah ia sedang terjatuh dari sebuah pencapaian hidup. Hanya saja ia
sedang diuji oleh tuhan akankah ia kuat dan bisa melewati segala cobaan yang
telah tuhan rencanakan ataukah ia hanya bisa terpuruk dalam keadaan dan hanya
bisa berdoa dan memohon kepada tuhannya untuk mendapatkan kehidupannya yang
diatas putaran roda itu kembali. Seseorang pernah berkata padaku bahwa di dalam
hidup itu ketika seseorang manusia atau beberapa manusia sedang terpuruk dalam
sebuah keadaan yang membuat mereka sangat tak berdaya menghadapi segala cobaan
yang telah tuhan berikan sebenarnya tuhan itu sendiri telah memberikan dua
pilihan dalam hidupnya. Yaitu bangkit dari keadaan dan menjadi orang yang lebih
baik dari sebelumnya ataukan ia hanya terpuruk meratapi keadaan yang menimpanya
dan menyalahkan kehendak tuhan atas segala kegagalan dalam hidupnya dan
akhirnya ia terus menjadi pribadi yang hanya ingin meminta dan terus dikasihani
oleh setiap orang yang melihatnya. Dan dari situlah manusia yang memiliki akal
untuk berfikir bisa dan dapat memilih pilihan terbaiknya untuk bangkit dari
kenyatan atau tetap terpuruk dalam keadaan. Begitu mudah dalam merangkai sebuah
kata-kata yang tergabung menjadi sebuah kalimat dan merangkai beberapa kalimat
mejadi sebuah cerita, dan juga sangat mudah sekali bagi manusia untuk menyampaikan
sebuah cerita yang terdengar kepada khalayak ramai. Tetapi akankan khalayak
ramai dan sang penyampai cerita itu dapat memahami isi atau makna dan bahkan amanat
yang terkandung dari sebuah cerita yang telah disampaikan tadi, seperti
seseorang yang berkata padaku tentang sebuah cerita ketika seseorang menyampaikan
sebuah cerita bahkan berita ataupun nasihat banyak sekali yang datang tapi
sedikit yang mendengarkan dan sedikit yang mendengarkan itu lebih sedikit yang
mengerti dan memahami apa yang telah disampaikan dan lebih sedikit yang
mengerti dan memahami itu lebih sedikit lagi yang melakukan atau menjalankan apa yang telah
disampaikan dan lebih lebih sedikit lagi dari pada melakukan atau menjalankan
yaitu menyamapikan kepada orang lain tentang apa yang ia dapatkan dari sebuah
cerita yang telah ia dengarkan dan telah ia pahami dan akhirnya ia melakukan
dan menjalankan apa yang ia dengar dan pahami itu kedalam hidupnya. Sobat
seseorang yang sama juga pernah berkata padaku mengenai jalan hidup dan tentang
fokus yang terdapat didalamnya bahkan mengenai sistem dengan komponennya. Ia
pernah berkata padaku jika didalam hidup itu kita dapat memilih beberapa jalan
dan terpokus pada beberapa jalan yang kita pilih itu, tetapi entah mengapa
dilain kesempatan ia pun berkata didepan khalayak ramai jika didalam hidup itu
kita hanya boleh memiliki satu fokus agar kita tidak kewalahan terhadap masalah
yang akan timbul dari fokus yang kita pilih. Tetapi menurutku jika manusia
hanya boleh memiliki satu fokus dalam hidunya berarti manusia hanya bisa
memilih satu jalan dalam kehidupannya dan aku selalu berfikir bagaimana jika
satu jalan yang ditempuh manusia itu adalah jalan yang salah dan bagaimana jika
manusia yang berada pada jalan yang salah itu dapat merubah jalannya menjadi
lebih baik jika ia hanya boleh terfokus pada jalan yang ia pilih. Dan mengenai
sistem dengan komponenya ia selalu membicarakan itu terhadapku tentang kerusakan
komponen di dalam sistem atau kerusakan sistem diluar komponen atau juga
kerusakan sistem dengan komponennya. Ia berkata jika di dalam suatu sistem yang
terdiri dari beberapa komponen terdapat satu atau beberapa komponen yang tidak
patuh atau menuruti perintah sistem berarti komponen tersebut telah rusak dan
ada tiga kemungkinan yang dapat dipilih yaitu dibenarkan, dibuang, atau
digantikkan dengan yang lebih baik. Tetapi jika sistem yang telah rusak dan
memberi perintah yang buruk terhadap komponenya bseperti yang kalian fikirkan yaitu yang seharusnya dibuang itu adalah
sistemnya beserta komponennya,
mengapa? Karena komponen dengan system tidak akan bisa dipisahkan tetapi system
dengan komponennya memiliki wewenang untuk memisahkan diri. Tak mudah bukan
mengartikan setiap perkataan ku ini? Tapi memang itulah kehidupan ada sebagian
manusia yang menentang dan ada pula sebagian yang membela, seperti didalam
sebuah system selalu tedapat dua kemungkinan didalamnya yaitu true dan false
jika ya yang satu tidak tetapi jika yang satu tidak berarti selain itu ya.
Sudah kubilang bukan jika hidup itu seperti roda yang berputar jika kita sedang
berada diatasnya berarti kita bukan berada dibwah roda itu, hanya saja
kemungkinan menyedihkanya mungkin saja jika sewaktu waktu kita bisa terjatuh
dari atas roda itu.
Tetapi sobat harus kalian tau, menurutku
kehidupan ini bukan seperti roda yang berputar. Tetapi hidup ini seperti anak
tangga yang saat kita hidup kita tidak akan terjatuh tetapi kita akan terus
naik keatas tangga itu hingga pijakan ahir tangga itu adalah pencapaian hidup.
Ingat saat sekolah dasar kalian belajar tumbuh dan berkembang? Jika tangga
diibaratkan berkembang yang dari sejak kalian dilahirkan kalian mengalami
perubahan hingga saat ini dan tidak dapat kembali seperti awal kalian
dilahirkan. Dan putaran roda itu seperti pertumbuhan yang jika sudah dekat
waktu kita nanti kita akan kembali seperti saat-saat kita dilahirkan itu. Maka
sobat mana yang akan kalian pilih? Hidup seperti putaran roda yang hanya
memiliki dua kemungkinan yaitu berada diatas atau dibawah. Ataukan kalian
memilih kehidupan kalian ibaratkan tangga yang selalu naik dan tidak akan
pernah turun kembali, karena ketika manusia terjatuh pada sebuah pencapaian
hidup bukan berarti dia turun satu anak tangga yang sedang ia pijak itu teteapi
dia sedang konsisten dengan tangga yang ia pijak itu dan butuh dorongan untuk
naik satu tangga diatasnya. Sebenarnya dalam kehidupan ini manusia selalu maju
selalu berada diatas bukan malah berada di kemungkinan yang memilukan antara
berada diatas atau diabawah pencapaian hidup, coba bayangkan bagaimana jika
manusia telah kembali kesisi-Nya ketika ia berada dibawah putaran roda itu?
Akankan ia kembali kepanya-Nya dengan kebahagiaan? Atau ketakuan akan kesalahan
yang lalu yan telah ia buat. Maka dari itu coba kalian sobat rasakan jika tiap hari
dalam kehidudpan kalian, kalian rasakan bahwa kalian selalu meniki satu anak
tangga selalu naik tanpa ada jeda hingga ahir kalian bertemu dengan-Nya.